CORETAN (6) DIARY (7) PUISI (5)

Kamis, 31 Juli 2014

KELEBIHANKU ADALAH KEKURANGANKU

Judul nya bikin aku bingung, hehe.. sebetulnya bukan itu maksudnya tapi aku tidak tahu harus ngasih judul apa ya.. haha.. secara banyak orang yang bilang bahwa aku ini terlalu baik, nah… apakah ini kelebihanku? Yah, ada juga orang yang bilang bahwa kamu terlalu baik sehingga kamu selalu dimanfaatin orang… itu kekuranganmu. Jadi sebetulnya mana yang benar dengan sifatku ini? Baik atau burukkah sifatku yang terlalu baik ini? Hmmm… *narik nafas dalem sambil ngahuleng mata menatap keatap* haha.. *sekarang garuk-garuk ujung bibir kanan pake tangan kiri sambil mikir* huffh..
Lanjut nulis..  :D

Seorang sahabat datang kepadaku, dia ingin bertemu dan ngobrol banyak denganku katanya kalau sudah curhat sama Ade, aku jadi suka agak lega… entahlah hampir setiap orang selalu berkata yang sama, menurutku aku  biasa saja seperti halnya orang lain yang sedang bergosip hehe.. hanya mendengarkan cerita mereka saja dan itu sudah cukup walau kadang menyita waktuku agak lama :p.

“De, kamu gak cape apa? Ngurusin orang lain mulu? Dirimu sendiri tidak pernah kamu perhatikan, kadang aku berfikir kamu itu orang yang sangat beruntung tidak pernah mempunyai masalah, hidup kamu bahagia bahagia saja bahkan kamu selalu ceria setiap hari. Aku gak pernah lihat kamu sedih atau curhat kesulitanmu sendiri” aku hanya terdiam dan tersenyum. “Cobalah untuk meluangkan waktu sedikit saja untuk dirimu sendiri.. coba lihat, kamu masih sendiri, kamu sudah harus menikah, bagaimana kamu bisa mengurus dirimu sendiri dan mempunyai suami kalau kamu selalu ngurusin keperluan orang lain saja” matanya mulai terlihat cemas menatapku

“ya. Makasih udah ngasih saran” hanya itu yang kuucapkan padanya dan diapun pamit pulang setelah lega bercerita tentang masalah-masalahnya. Ya!! Aku baru tersadar.. aku terlalu sibuk dengan orang lain, dengan sahabat, saudara, teman, dan pekerjaanku.. aku tidak pernah meluangkan waktu untuk diriku sendiri bahkan aku bisa memberikan kebutuhanku untuk orang yang sedang kesulitan. Mereka selalu menganggap aku selalu ada untuk membantunya, yah.. padahal aku sendiri selalu berusaha menutupi kekuranganku hanya karena ingin membantu mereka.

Adiku selalu protes kalau aku terlalu baik sama orang dan aku tidak tahu kenapa .. bukan ingin pujian, bukan itu, sungguh.. bahkan kadang-kadang aku selalu menyembunyikan kebaikanku ini sama saudara-saudaraku karna aku takut mereka protes lagi. Aku pun bahkan selalu merahasiakannya kepada teman-temanku yang lain, ini adalah naluri.. instink ku yang bergerak bukan aku, Hati ini yang  selalu tidak bisa dibohongi bahwa aku harus menolongnya, harus…


Ketika datang seorang sahabat yang membutuhkan uang dan aku pun sedang tidak mempunyai uang, aku selalu bersalah ketika aku bilang bahwa aku tidak bisa membantunya. Yang aku takutkan pun terjadi sahabatku meminjam uang ke rentenir.. astaghfirullah.. dari situ aku mencoba untuk selalu berkata bahwa aku selalu ada untuk dipinjami uang. Aku takut dosa meminjam ke rentenir adalah karena aku tidak meminjaminya uang dan disitupun aku mendapatkan kontribusi untuk berdosa… hal yang kulakukan ini mungkin bagi sebagian orang biasa saja tapi tidak untuku. Seperti halnya ketika kita memasak masakan yang wanginya tercium oleh tetangga, maka kitapun harus memberinya masakan kita, dan itu juga yang sedang kulakukan.. jika tidak, maka masaklah diam-diam hehe..

Rabu, 30 Juli 2014

LEBARAN 1435 H (2014)

Ini hari ke 3 lebaran, aku baru bisa nulis di blog diary ku ini.
Hmmm.. lebaran kali ini aku hanya ingin tenang, sunyi dan hening, memikirkan kilas balik dari hidupku yang telah lewat.. sungguh.. masih belum bisa menjadi manusia yang lebih baik dan aku kecewa dengan diriku sendiri. Apa yang sudah kulakukan untuk hidupku, saudaraku, teman-temanku, dan untuk sesama manusia? aku masih merasa jauh dibawah standar yang Allah mau. aku menangis seolah raportku merah semua, aku tebakar.. hatiku yang terbakar sehingga aku membutuhkan pendinginan fikiran.

Ramadhan yang telah terlewatkan seolah begitu saja aku tinggalkan, semoga kebiasaan baik dibulan ramadhan bisa dilanjutkan dihari-hari berikutnya sampai bertemu ramadhan lagi dan aku selalu berdo'a semoga aku bisa bertemu dengan ramadhan selanjutnya dan mengambil berkah sebanyak-banyaknya dari MU ya Alloh.. sungguh aku hampa jika ramadhan telah lewat.

Lebaran kali ini aku dirumah bersama dengan adiku-adiku hanya kami bertiga dan suami adiku serta si imut ponakanku, aku ingin sekali berangkat ke garut namun situasi tidak memungkinkan, macet dimana-mana apalagi di nagreg yang harus dilewati ketika  aku menuju garut jadi kami mengurungkan niat untuk pulang kampung walaupun hati kami sangat ingin berada disana, mendatangi makam kedua orangtuaku dan menemui adiku yang bungsu digarut serta menemui tetehku yang berada digarut. Kali ini aku sedih karena tidak bisa mewujudkan semua itu, namun Alloh tahu apa yang sebenarnya aku niatkan. Semoga dalam waktu dekat ini aku bisa berangkat ke garut.

Aku masih bisa bersyukur dan berterimakasih kepada Alloh karena masih bisa berlebaran disini, ditempat yang damai negaraku Indonesia dibandingkan dengan mereka saudara-saudaraku yang berada di palestina, sungguh mereka orang-orang yang Alloh cintai dengan situasi yang seperti itu selalu diserang oleh tentara israel namun mereka tetap bersemangat untuk berpuasa dan mengerjakan shalat Id. Semoga Alloh selalu melindungi mereka dari jahatnya orang-orang israel.

Aku sebenarnya ingin bercerita banyak, namun mataku sudah sangat ngantuk dan butuh tidur hehe.. sampai sini dulu aaah... ZZzzzZzz :) 

Rabu, 02 Juli 2014

TITIK NOL

Seorang sahabat datang hari ini, dengan wajah yang sudah sangat ku kenal baik.. dia mengenakan kemeja tangan pendek kotak dan jeans biru nya.
"Assalamualaykum" suaranya lirih terdengar karena melihatku sedang sibuk berbicara di telpon, aku segera mempersilahkannya untuk duduk dan mengakhiri pembicaraanku.
"Wa'alaykumsalaaam" jawabku sambil memberi salam dengan merapatkan kedua tanganku tanpa menyentuh tangannya dan menganggukan kepala.
"Gimana kabarnya?" aku tersenyum sambil menarik kursiku dan duduk berhadapan dengannya dengan dipisahkan oleh meja tempat mengajarku.

Suasana ramadhan tidak membuatku menawarkan sesuatu untuknya, pintu penghalang untuk mengajar terbuka lebar sehingga aku bisa melihat orang-orang lalu lalang disekitar tempatku mengajar. Wajahnya tenang, tetapi memperlihatkan kesedihan yang tidak ingin dibagi dengan orang lain. Aku mengerti banyak tentangnya dari semua kejadian, saat ini mungkin dia sedang berada di titik nol. Musibah demi musibah telah mendatanginya, dan aku percaya Alloh sedang menyayanginya lebih saat ini.

Dia datang dengan menawarkan barang yang bermanfaat untuk kecantikan, aku membeli nya satu dengan discount satu buah tissue :) kami mengobrol banyak, tentang pekerjaanya, orangtuanya dan tentang dirinya.
Aku hanya bisa mendukung dan memberi asa yang semoga dia bisa bangkit kembali. Aku yakin dia bisa bangkit dengan banyaknya orang yang menyanyanginya, orangtuanya, saudara-saudaranya, istri dan anak-anaknya. Aku hanya bisa berdoa untuk kebangkitannya yang mulai merayap kembali dari titik nol ke titik angka 1, 2, 3, 4, ,5 dan sampai tititk tertingginya.

Seorang sahabat sejati tidak akan meninggalkannya disaat dia kesulitan, dan aku sedang mencoba untuk mewujudkan itu semua walaupun aku tidak bisa berbuat banyak. Apa yang bisa kulakukan saat ini hanya bisa mendukung rencana-rencana mu dan semoga Alloh meridhoi apa yang akan dirimu lakukan. Tapi akan lebih mudah jika aku menolong sahabatku dengan jenis kelamin yang sama ;-)

Alloh lebih tau apa niatku ketimbang sankaan-sangkaan buruk orang lain yang tidak mengerti apa yang sedang kami bicarakan, semoga aku terlindungi dari prasangka buruk orang... Hanya Alloh yang dapat melindungi itu semua maka aku berlindung kepadaMU.